KNPI adalah organisasi kepemudaan, merupakan suatu
keniscayaan keberadaannya yang diharapan dapat merepresentasikan wadah
aktualisasi kepemudaan.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman yang
kian menantang, KNPI harus lebih dioptimalkan fungsi-fungsi kepemudaannya.
Secara organisasional KNPI dapat mengubah framework-nya sebagai organisasi
keterwakilan dan kepentingan pemuda yang mandiri dan otonom, serta
memberdayakan aspirasi pemuda, dan bebas dari tendensi politik (RB, Sorotan;
2005: 19).
KNPI diharapkan dapat melakukan langkah-langkah
konkrit, yakni dengan melakukan inovasi-kreatif di setiap bidang, yang mampu
memberdayakan potensi kepemudaan, yang dikenal tanggap, tangguh dan peka
terhadap persoalan bangsa. Maka dari itu KNPI dituntut untuk memotivasi dan
berpartisipasi dalam keikutsertaannya pada pemberdayaan dan peningkatan
nila-nilai sikap (attitude values) kepemudaan.
Paradigma
Baru Kepemudaan
Banyak pandangan bahwa KNPI dituntut untuk segera
menata organisasinya ke dalam (inword looking), dibanding selama ini
lebih berorientasi ke luar (outword looking). Jatuh bangunnya sebuah
entitas bangsa yang besar adalah salah satunya karena gerak dinamika positif
para pemudanya. Seorang pemimpin yang sukses juga tidak terlepas dari
sejauhmana mempergunakan masa mudanya dengan daya juang yang tinggi, semangat
menjelajah (fighting spirit)-nya yang hebat.
Visi
Kepemudaan
KNPI saat ini disorot sebagai organisasi yang
semestinya mampu menjaga konsistensi visi-visinya ke depan, bahkan dituntut
untuk meningkatkan seluruh kemampuan Sumber Daya Insani-nya, serta menjadi
media efektif dalam menampung seluruh aspirasi dalam organisasi kepemudaan.
Dalam hal ini juga perlu mendapat perhatian yang sangat
penting, bagaimana upaya KNPI dalam meningkatkan kualitas moral keagamaan para
pemuda saat ini, sebab sehebat apapun sebuah organisasi, jika tidak disertai
jiwa religiusitas atau kualitas moral serta sikap keberimanan mereka, maka
lambat laun organisasi tersebut akan musnah ditelan zaman.
Idealitas
Pemuda Mandiri di Tengah Era Persaingan Global
KNPI, sebagai suatu wadah aspirasi kepemudaan harus
mampu mendorong para pemuda melalui dua pendekatan, pertama pendekatan
formalistik, kedua pendekatan kemitraan.
Pendekatan formalistik, dilakukan melalui perluasan
networking organisasi yang berafiliasi dengan KNPI, secara sistemik jaringan
organisasi kepemudaan tersebut membuka hubungan dengan seluruh komponen penting
di negeri ini, sehingga setiap orang dalam organisasi itu pro-aktif, dan mampu
membaca peluang positif sebagai modal dasar pengembangan organisasi.
Adapun pendekatan kemitraan, merupakan pendekatan
kebersamaan dalam mengembangkan budaya organisasi, menjauhi budaya ekslusif,
siap bekerjasama dan bekerja keras secara all out, menjalin keterpaduan
sinergis, memupuk persaudaraan, menciptakan lapangan pekerjaan, membuat
karya-karya baik dalam wilayah seni-budaya, maupun kehidupan bermasyarakat,
dengan mendayagunakan potensi kepemudaan, diantaranya; Pertama, Memiliki
keterampilan secara professional. Kedua, Siap berubah. Ketiga,
Kompetitif. Keempat, berfikir strategis.
Adapun hal-hal yang dapat membentuk pemuda berhasil dan
mandiri dalam segi kehidupannya, adalah:
1.
Jujur dan benar dalam sikap dan daya juangnya (sidiq)
2. Memiliki
kecerdasan dan daya nalar yang cepat dan peka (Fathanah)
3. Senantiasa
memegang kepercayaan orang lain (amanah)
4. Siap
menyampaikan kebenaran (tabligh)
5. Konsisten dalam
pengamalan (istiqamah)
Penutup
Jadi, setiap komitmen keislaman tersebut di atas
merupakan titik tolak keberhasilan setiap sumber daya insani di manapun mereka
berada dan dalam pekerjaan apapun mereka berkiprah.